Pelaksanaan rights issue dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Rencananya rapat digelar pada 22 Desember 2021.

Dengan demikian, pelaksanaan rights issue sesuai ketentuan yang berlaku paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaksanaan RUPSLB. Namun, Bank Ganesha mempertimbangkan batas akhir pemenuhan modal inti akhir tahun ini.

Saham Bank Ganesha saat ini dimiliki PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) 29,86%. Lalu dimiliki UOB Kay Hian Pte Ltd sebanyak 12,42%. Sementara 57,72% saham sisanya dimiliki masyarakat.

Tidak hanya Bank Ganesha, sejumlah bank mini tengah mengejar persyaratan modal inti akhir tahun ini. Seperti PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) yang punya modal inti Rp 1,11 triliun per September 2021. Bank ini berencana menerbitkan 9,05 miliar saham.

Bank lainnya adalah PT Bank Bumi Arta (BNBA) yang punya modal inti Rp 1,6 triliun per Juni 2021. Perusahaan berencana menerbitkan sebanyak 750 juta saham baru yang dilaksanakan pada 13 Desember 2021.

PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berencana menerbitkan 2 miliar saham baru untuk ditambahkan ke modal inti yang baru Rp 1,09 triliun per September 2021. Perusahaan berencana mencatatkan saham barunya itu di Bursa Efek Indonesia pada 9 Desember 2021.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin