Efisiensi produksi, Asa Keramik Akhirnya Cetak Laba Kuartal III

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi pembuatan keramik lantai bermotif di Keniten, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
17/11/2021, 18.26 WIB

Menurut jenis produk, penjualan keramik lantai naik 48,09% menjadi Rp 180 miliar. Pertumbuhan penjualan keramik lantai itu disebabkan oleh bergesernya tren jenis keramik di pasar. Sementara itu, penjualan keramik dinding susut 56,28% dari capaian januari-September 2020 senilai Rp 26 miliar menjadi Rp 11 miliar.

Efisiensi yang dilakukan perseroan tercermin dari susutnya beban penjualan sebanyak 79,18% dari Rp 323 juta pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi menjadi Rp 67 juta pada periode yang sama tahun ini. 

Berdasarkan laporan keuangan, CAKK mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 20,17% menjadi Rp 170 miliar pada kuartal ketiga tahun ini.

Ke depan, Juli menilai tren pasar keramik di dalam negeri mulai mengarah ke keramik premium. Dengan kata lain, konsumen mulai melirik keramik dengan ukuran yang lebih besar, seperti ukuran 50x50 cm. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief