Erick Thohir Tutup 74 BUMN, Paling Banyak Anak Usaha Pertamina

Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021
Penulis: Ihya Ulum Aldin
1/12/2021, 19.55 WIB

Berkat transformasi, dividen BUMN mengalami kenaikan. Dalam data Laporan Keuangan Konsolidasi BUMN, hingga triwulan ketiga 2021, dividen mencapai Rp 61 triliun, meningkat empat kali dibandingkan sepanjang 2020 senilai Rp13 triliun.

Menurut Erick, terdapat beberapa BUMN yang menjadi penyumbang dividen terbesar. BUMN yang bergerak di bidang industri keuangan, seperti perbankan dan asuransi, industri telekomunikasi, dan energi & pertambangan.

Meskipun mendapat dividen yang cukup besar, Kementerian BUMN tetap menjalankan berbagai transformasi sebagai bentuk kontribusi maksimal. Hal ini sebagai ladang pemasukan bagi negara dan penggerak perekonomian Indonesia. "Jangan gara-gara sudah untung Rp 61 triliun, sudah tenang. Tidak," kata Erick.

Pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia sekitar Maret 2020. Hal tersebut memang membuat laba bersih BUMN anjlok. Sepanjang 2020, laba bersih BUMN hanya Rp 13 triliun, turun 92,12 % dibandingkan laba bersih pada 2019 senilai Rp 165 triliun berdasarkan laporan tahunan 2019 Kementerian BUMN.

Laba bersih BUMN pada 2019 tercatat turun. Berdasarkan laporan tahunan 2018 laba bersihnya Rp 189 triliun. Artinya, turun 12,7 % secara tahunan. Laba bersih pada 2018 memang menjadi yang paling tinggi sejak 2014.

Halaman: