Erick Thohir Ungkap Strategi di Balik Rights Issue 5 BUMN

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
2/12/2021, 14.39 WIB

Bank Tabungan Negara (BTN) juga akan right issue untuk memperkuat struktur modal perseroan. Tujuan utamanya, agar BTN dapat berkontribusi lebih besar dalam memangkas jaminan simpanan atau backlog kebutuhan rumah nasional.

"Pembangunan rumah itu permintaannya cukup besar, tapi modal BTN untuk menggulirkan dana murah dan (dengan tenor) jangka panjang ini cukup kesulitan," kata Erick.

Bank Negara Indonesia (BNI) juga akan menambah permodalan melalui skema HMETD pada 2022. Tujuan right issue ini agar BNI dapat membantu menyelesaikan isu kekurangan kontainer dan meningkatkan performa ekspor nasional.

Selain itu, Kimia Farma akan menambah modal untuk memperluas jangkauan dan layanannya. Erick menilai varian Covid-19 baru, Omicron, membuat aksi right issue ini semakin dibutuhkan agar Kimia Farma dapat membangun apotek atau perwakilannya di daerah yang belum terjangkau. Pasalnya, Omnicron telah ditetapkan sebagai variant of interest atau memiliki potensi penyebaran yang lebih berbahaya daripada varian sebelumnya. 

BUMN lain yang akan melakukan right issue pada 2022 adalah Semen Indonesia Group. Pada saat yang sama, perseroan akan mengkonsolidasikan atau inbreng PT Semen Baturaja Tbk ke dalam holding BUMN semen.

Aksi korporasi itu akan memperkuat penjualan Semen Baturaja di basis produksinya, yakni Sumatera Selatan. Sementara itu, PT Semen Padang yang selama ini juga menikmati pasar di Sumatra Selatan akan fokus memasok semen ke pasar ekspor.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief