BCA Tambah Plafon Kredit untuk Anak Usaha Sarana Menara (TOWR)

ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Pekerja melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, Kamis (11/7/2019).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
28/12/2021, 11.37 WIB

Dalam perjanjian ini, Iforte dan SUPR akan menjamin kewajiban dari Protelindo sehubungan dengan perjanjian fasilitas CIMB Niaga.

Pertimbangan melakukan transaksi dengan institusi perbankan, adalah bank sebagai penyedia dana institusional memungkinkan masing-masing Protelindo, Iforte dan SUPR mendapatkan dana sesuai yang dibutuhkan dan juga syarat dan ketentuan yang baik.

Seperti diketahui, perkembangan menara sejalan dengan kebutuhan telekomunikasi yang meningkat. Telepon seluler merupakan alat komunikasi yang paling banyak digunakan saat ini. Jumlah pelanggannya bahkan melebihi total penduduk Indonesia yang sebanyak 270,2 juta jiwa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pemakai jaringan telepon seluler mencapai 355,6 juta pelanggan pada 2020. Angka tersebut tumbuh 4,2% dibanding tahun sebelumnya 341,27 juta jiwa.

Menurut jenis pembayarannya, terdapat 345,95 juta (97,28%) pelanggan telepon seluler yang menggunakan metode pembayaran prabayar. Terdapat pula 9,67 juta (2,76%) pelanggan telepon seluler menggunakan metode pembayaran pascabayar.

Berdasarkan data Stockbit, harga saham TOWR konsisten berada di zona hijau sejak Februari 2021. Harga TOWR menyentuh titik tertingginya di posisi Rp 1.590 pada 26 Juli 2021.

Secara tahun berjalan, harga TOWR kini naik 185 poin atau menguat 19,27% menjadi Rp 1.145 per saham dari posisi penutupan akhir 2020 di level Rp 960 per saham.

Namun demikian, selama tiga bulan terakhir, harga saham TOWR bergerak di zona merah dan turun 205 poin atau melemah 15,24% dari posisi Rp 1.345 per saham. Sementara itu, selama sebulan terakhir harga TOWR susut 60 poin atau melemah 5% dari level Rp 1.200 per saham.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief