Anak Usaha Sarana Menara Rampungkan Akuisisi Senilai Rp 1,9 T

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat Base Transceiver Station (BTS) milik XL Axiata di menara yang berada di Pringgokusuman, Yogyakarta, Kamis (03/10/2019). Perawatan rutin tersebut guna menjamin kenyamanan pelanggan XL Axiata, dimana memasuki usia ke-23 tahun ini XL Axiata tercatat telah melayani lebih dari satu juta pelanggan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitar 70 persen pelanggan adalah pengguna aktif layanan data..
19/1/2022, 12.20 WIB

PT Sarana Menara Nusantara Tbk alias melalui anak usahanya PT Iforte Solusi Infotek (ISI), PT Komet Infra Nusantara (KIN), PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), dan PT Sarana Inti Persada (SIP) menuntaskan pembelian saham PT Platinum Teknologi senilai Rp 1,94 triliun.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), anak usaha Sarana Menara Nusantara telah menyelesaikan transaksi jual beli saham PT Platinum Teknologi pada Jumat (14/1).

Transaksi jual beli saham tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi internal perusahaan PT Profesional Teknologi Indonesia (Protelindo), yang dilakukan setelah Protelindo menyelesaikan proses akuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) pada 4 September 2021 lalu.

Berdasarkan laporan tersebut, PT Iforte Solusi Infotek membeli 61,2 juta lembar saham Platinum senilai Rp 1,48 triliun dari Solusi Tunas Pratama. Kemudian, satu lembar diambil dari Sarana Inti Persada (SIP) senilai Rp 24.270. Dengan transaksi tersebut, ISI akan menjadi pemilik atas 76,35 % saham Platinum.

Selanjutnya, Komet Infra Nusantara (KIN) membeli 18,9 juta saham Platinum senilai Rp 459,9 miliar dari Solusi Tunas Pratama. Dengan demikian, KIN akan menjadi pemilik 23,65 % saham Platinum.

"Tujuan dilaksanakannya transaksi ini juga dalam rangka menyelaraskan secara internal kegiatan usaha Platinum atau anak perusahaannya dengan ISI dan KIN," tulis Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Nusantara Irfan Ghazali, Rabu (19/1).

Ia mengatakan, transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan pengendalian saham Platinum, mengingat SUPR dan SIP sebagai penjual dan ISI, KIN sebagai pembeli merupakan pihak-pihak yang dikendalikan oleh perusahaan tersebut.

Adapun, transaksi itu juga tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Sebelumnya, Sarana Menara mengubah perjanjian fasilitas kredit bergulir untuk modal kerja atau revolving loan facility yang diberikan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk kesepuluh kalinya. Plafon pinjaman meningkat dari semula Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun.

Tak hanya itu, fasilitas pinjaman ini juga dapat digunakan oleh PT Iforte Solusi Infotek, entitas usaha TOWR yang sekaligus anak usaha Protelindo. Sebelumnya, fasilitas kredit hanya dapat dinikmati oleh Protelindo.

Pertimbangan melakukan transaksi dengan institusi perbankan adalah bank sebagai penyedia dana institusional memungkinkan masing-masing Protelindo, Iforte dan SUPR mendapatkan dana sesuai yang dibutuhkan dan juga syarat dan ketentuan yang baik.

Pada perdagangan Rabu (19/1) saham TOWR dibuka pada level harga Rp 1.045 per saham atau moderat dari penutupan perdagangan sebelumnya. Adapun pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham TOWR mengalami penurunan 0,96 % ke level Rp 1.035 per saham, dilansir dari RTI Bussines.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi