"Dengan masuknya investor baru tersebut, perseroan berharap TAB dapat mengembangkan bisnisnya dan memberikan kontribusi positif kepada perseroan," kata dia.

Berdasarkan laporan keuangan, tahun lalu, ASSA membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 142,62 miliar atau naik 63,66% dari sebelumnya Rp 87,14 miliar.

Sementara itu, per akhir Desember 2021, perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,08 triliun. Adapun, kontributor terbesar berasal dari jasa pengiriman yang menyumbang Rp 2,76 triliun dari sebelumnya Rp 794,72 miliar. Kemudian, sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool berkontribusi sebesar Rp 1,28 triliun dari sebelumnya Rp 1,26 triliun.

Lalu, pada kegiatan usaha kendaraan bekas berkontribusi sebesar Rp 404,56 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 380,56 miliar. Sedangkan, jasa lelang dan jasa logistik masing-masing berkontribusi sebesar Rp 166,24 miliar dan Rp 136,21 miliar.

Adapun, aset ASSA hingga akhir 2021 mencapai Rp 6,03 triliun, atau turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,17 triliun. Sementara, total liabilitas perseroan meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 3,73 triliun menjadi Rp 4,26 triliun di 2021, dan total ekuitasnya turun menjadi Rp 1,76 trilliun dari sebelumnya Rp 1,43 triliun.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi