Enam perusahaan BUMN akan melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue tahun ini. BUMN tersebut yakni PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan pemerintah akan mengalihkan kepemilikan saham di PT Semen Baturaja (Persero) kepada Semen Indonesia melalui skema rights issue. Proses pengalihan tersebut akan membutuhkan waktu lebih lama.
Alasannya, Semen Baturaja merupakan perusahaan publik dan membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) antara kedua belah pihak. "Nanti akan melalui right issue seperti waktu kita menyuntik modal Pegadaian dan PNM ke BRI, dan diharapkan kuartal III dapat terlaksana,” kata pria yang akrab disapa Tiko dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (7/6).
Selanjutnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga akan menggelar rights issue dengan kepemilikan saham pemerintah mencapai 75,35% dan publik 24,65%. Tiko menjelaskan, usai rights issue maka porsi pemerintah akan berkurang menjadi 66,04% dan publik 33,96%. Adapun, aksi korporasi ini terkait dengan alokasi penyertaan modal negara (PMN) TA 2022 sebesar Rp 3 triliun.
Kemudian, PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan rights issue dengan target dana sebesar Rp 1,98 triliun. Lalu, BTN juga akan menggelar rights issue terkait alokasi PMN TA 2022 sebesar Rp 2,98 triliun, yang rencananya akan digunakan untuk cadangan pembiayaan investasi.
Selain itu, Krakatau Steel akan melaksanakan rights issue yang akan membuat porsi jumlah saham pemerintah berkurang dari 80% menjadi 60%. Dana yang diperoleh akan digunakan perseroan untuk pembayaran utang dan pengembangan usaha.
Terakhir, Garuda Indonesia yang direncanakan akan menggelar rights issue dua kali usai sidang putusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang akan digelar 17 Juni mendatang. Tiko menjelaskan, pemerintah akan menyuntikkan PMN ke Garuda Indonesia jika proses PKPU telah mencapai perdamaian dan homologasi dari para krediturnya.
Pemerintah akan menyuntikkan modal kepada maskapai pelat merah itu melalui rights issue pertama sebesar Rp 7,5 triliun yang direncanakan akan digelar pada kuartal III 2022.
"Kemudian, kami akan melakukan rights issue tahap kedua pada awal kuartal IV 2022 untuk tambahan dana dari investor strategis. Sebagaimana diketahui, dalam putusan Panja Garuda terakhir kita akan membatasi bahwa porsi pemerintah tetap ada di 51%," kata dia.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 3 Juni 2022 terdapat 33 perusahaan yang ada dalam pipeline rights issue dengan perkiraan dana yang akan dihimpun sebesar Rp 25,2 triliun.
Sedangkan pada pipeline pencatatan efek bersifat utang dan sukuk, terdapat 36 emisi yang rencananya akan diterbitkan oleh 30 perusahaan dengan perkiraan total dana yang akan dihimpun sebesar Rp 44,9 triliun.