Selain itu, liabilitas perseroan tercatat Rp 19,41 triliun pada semester I atau naik 4,95% dari sebelumnya Rp 18,50 triliun. Sedangkan untuk ekuitas, perseroan mencatatkan Rp 9,47 triliun atau naik 5,42% dari jumlah periode sebelumnya Rp 8,98 triliun.
Alfamart mencatatkan aset yakni Rp 28,89 triliun atau naik 5,10% dibandingkan total aset sebelumnya yakni Rp 27,49 triliun.
Sebelum bernama Alfamart, Djoko Susanto mendirikan perusahaan dagang aneka produk pada tahun 1989. Lalu, pada tahun 2022, perseroan akuisisi 141 gerai Alfa minimart dan berganti nama menjadi Alfamart.
Semakin berkembang, Alfamart melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009, Sampai dengan tahun 2019, perseroan memiliki lebih dari 14.300 gerai yang beroperasi di Indonesia. Tak hanya di Indonesia, Alfamart juga mengembangkan sayapnya ke negara Filipina dengan total 750 gerai.