BSI Akan Ekspansi Anorganik, Sinyal Kuat Akuisisi UUS BTN?

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Pegawai melayani nasabah di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI) Thamrin, Jakarta.
15/9/2022, 18.47 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menyatakan saat ini manajemen berencana untuk mengakuisisi bank syariah lain di Tanah Air. Hal ini dilakukan sebagai strategi anorganik perusahaan. 

Direktur Finance dan Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho, membenarkan bahwa aksi korporasi yaitu mengakuisisi bank syariah lain merupakan salah satu strategi BSI. Selain itu, dirinya menyampaikan bahwa BSI memiliki kemampuan dari sisi permodalan untuk melakukan akusisi dan merger.

"Nah, kompetensi ini yang saya rasa jadi bekal yang sangat kuat untuk melakukan pembelian baik aset purchase, akuisisi portofolio daripada bank syariah lain yang tentu lain dengan strategi kita," kata Ade Cahyo dalam Public Expose Live 2022, Kamis (15/9).

Adapun, beberapa waktu yang lalu, BSI membeli beberapa portofolio milik Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) di Aceh. "Lalu ada beberapa dari bank swasta yang memang bisa kita beli dan alhamdulilah itu memberikan hasil yang baik buat BSI," katanya.

Ade Cahyo juga mengungkapkan saat ini perseroan memiliki dua rencana inti (core plan) sebagai strategi perseroan. Salah satunya, bagaimana secara organik BSI bisa tumbuh solid dan memiliki daya saing yang sama dengan bank terbaik di Indonesia.

Adapun, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara atau BTN yang direncanakan Kementrian BUMN untuk melakukan integrasi bersama BSI. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Perbankan Syariah dan OJK. Pada 2020 lalu, OJK pun telah mengeluarkan POJK 59/POJK.03/2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemisahan UUS.

Pemisahan UUS dari bank konvensional dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu pertama, mendirikan bank syariah baru. Kedua, mengalihkan hak dan kewajiban UUS kepada bank syariah yang telah ada. Serta ketiga mengalihkan hak dan kewajiban kepada bank konvensional yang melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah.

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) membukukan laba bersih hingga Rp 2,13 triliun, tumbuh 41,31% dari sebelumnya Rp 1,51 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Selanjutnya, Perseroan akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan ekosistem islami dengan berlandaskan ESG (Environmental, Social, and Governance)

Seiring pertumbuhan laba, perseroan juga membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 244,66 triliun. Angka tersebut tumbuh 13,07% dari total periode sebelumnya Rp 216,39 triliun dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail