Es Krim Diamond Tak Bagikan Dividen, Gunakan Laba untuk Ekspansi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Ilustrasi. Produsen susu dan es krim, PT Diamond Food Indonesia Tbk., tidak membagikan dividen pada tahun ini.
6/10/2022, 16.26 WIB

Selain itu, emiten bersandi DMND ini juga mengupayakan berbagai insiatif untuk meminimalisir risiko bisnis, terutama kemungkinan perlambatan ekonomi dan pelemahan daya beli masyarakat. Hal tersebut merupakan dampak geopolitik yang terjadi saat ini dan efek kurs mata uang. Namun, pada umumnya risiko bisnis utama PT Diamond Food yaitu jika ada masalah yang dihadapi entitas anak perusahaan. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerjanya dan berdampak materiil terhadap perseroan.

Sampai dengan semester pertama tahun ini, Diamond Food mencatatkan laba bersih Rp 126,11 miliar. Raihan laba tersebut naik 55,16% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Penjualan perseroan juga naik 20,82% menjadi Rp 4,05 triliun dari sebelumnya Rp 3,35 triliun. 

Perseroan mencatat kenaikan penjualan yang dikontribusi dari penjualan lokal yang menyumbang Rp 4,04 triliun. Selain itu, penjualan ekspor turut menjadi penopang pendapatan yang tercatat Rp 7,07 miliar. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan tercatat naik menjadi sebesar Rp 3,18 triliun dari sebelumnya Rp 2,60 triliun. Adapun, beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 414,56 miliar pada enam bulan pertama tahun ini dengan beban administrasi tercatat Rp 239,36 miliar.

Pada tahun ini, Diamond Food mengalokasikan total belanja modal atau capital expenditures (capex) sebesar Rp 350 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari Rp 100 miliar untuk pengembangan sisa proyek tahun lalu. Lalu, senilai Rp 250 miliar untuk proyek baru tahun ini. Perseroan menggunakan sebagian kas internal terkait belanja modal tersebut.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail