Siaran TV Analog Disetop, Harga Saham Emiten Media Kompak Anjlok

ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.
Pekerja menonton siaran televisi di kawasan Cikapundung Electronic Center, Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/11/2022).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
7/11/2022, 14.13 WIB

Pemerintah resmi menghentikan siaran televisi atau TV analog atau Analog Switch Off pada akhir pekan lalu. Mengawali pekan ini, harga saham sejumlah emiten sektor bisnis media penyiaran atau emiten TV kompak bergerak ke bawah pada akhir sesi I perdagangan saham Senin (7/11).

Berdasarkan data RTI, harga saham emiten media televisi milik konglomerat Hary Tanoesodibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) merosot paling dalam hingga 1,84% ke level Rp 800. Nilai kapitalisasi pasar saat ini tercatat Rp 12,04 triliun.

Perusahaan induk dari media televisi SCTV, Indosiar, dan O-Channel, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) pun terkoreksi hingga 1,22% ke level Rp 1.620. Nilai kapitalisasi pasar Emtek saat ini tercatat Rp 99, 2 triliun.

Selanjutnya, harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) terkoreksi 0,83% ke level Rp 238 pada penutupan sesi I hari ini. Nilai kapitalisasi pasar pengelola stasiun TV SCTV ini tercatat Rp 17,6 triliun.

Emiten media terbaru, PT Net Visi Media Tbk (NETV) juga turun 0,87% menjadi Rp 228 per lembar saham. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang sempat dikelola mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama ini tercatat Rp 5,35 triliun.

Pada Kamis (3/11) lalu, TV analog di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) resmi mati dan beralih ke TV digital. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate  menyatakan, penghentian siaran televisi analog merupakan mandat dari UU No. 11 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. 

“Karena ini amanat UU, maka tidak ada pilihan lain selain diimplementasikan dengan semua konsekuensi,” kata Johnny. 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid