MIND ID Siap Dukung Rencana BUMN Caplok Divestasi Saham Vale (INCO)

Katadata / Wahyu Dwi Jayanto
Hak konsesi Kontrak Karya (KK) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan berakhir pada Desember 2025. Perusahaan tambang nikel di Sulawesi Selatan tersebut belum memulai proses negosiasi kepada pemerintah Indonesia terkait perpanjangan kontrak karya tersebut menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Penulis: Zahwa Madjid
6/1/2023, 17.46 WIB

Holding industri pertambangan, Mining Industry Indonesia atau MIND ID siap mendukung rencana Kementerian BUMN dalam divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Adapun jumlah divestasi tersebut mencapai 11%. 

Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan MIND ID, Niko Chandra, mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan intens dengan pemerintah untuk arahan lebih lanjut mengenai aksi korporasi ini.

“MIND ID akan berkoordinasi intens dengan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan Kementerian terkait lainnya untuk arahan lebih lanjut,” ujar Niko kepada Katadata.co.id, Jumat (6/1). 

MIND ID juga masih menunggu proses formal dari PTVI untuk penawaran saham tersebut sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Tercatat, Holding Industri Pertambangan Indonesia alias MIND ID sebelumnya telah mengakuisisi 20% saham Vale Indonesia. Nilai transaksi dari akuisisi yang dilakukan pada Juni 2020 ini mencapai US$ 290 juta.

Sementara itu, Vale Indonesia memastikan siap untuk melaksanakan divestasi 11% saham sebagai kelanjutan komitmen perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Izin kontrak karya Vale Indonesia bakal berakhir pada 27 Desember 2025 mendatang. Sebagai bagian dari perpanjangan izin menjadi IUPK, Vale Indonesia diwajibkan untuk mendivestasikan 51% sahamnya. 

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Vale menarik karena salah satu perusahaan yang akan memproduksi nikel. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar.  

Model divestasi ini akan meniru langkah serupa pada PT Freeport 2018 lalu. Erick mengatakan baik pemerintah maupun perusahaan akan mendapatkan untung dari aksi tersebut. 

"Kami dan Freeport mau jadi ekosistem dengan contoh membangun smelter. Bahkan kita uji coba 5G mining di Freeport, pertama di Asia Tenggara," kata Erick. 



Reporter: Zahwa Madjid