Adapun peningkatan retail banking ditopang oleh penyaluran kredit konsumsi yang tumbuh 24%  menjadi Rp 21,9 triliun pada akhir 2022. 

"Pertumbuhan kredit bank berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas ekonomi, serta optimisme dari sisi konsumen maupun pelaku usaha yang berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi nasional," kata Parwati .

Bank OCBC NISP menilai kualitas penyaluran kreditnya masih terjaga, dengan tingkat kredit bermasalah bruto (non-performing loan gross) 2,4%. 

"Penyisihan kerugian kredit terhadap kredit bermasalah bruto juga berada di posisi yang baik pada level di atas 200%, mencerminkan bahwa bank prudensial dalam mengelola kredit yang disalurkan," katanya.

Sampai akhir 2022 Bank OCBC NISP tercatat memiliki aset Rp 238,5 triliun. Nilai total penyaluran kredit brutonya mencapai Rp 137,6 triliun, dan simpanan nasabah Rp 176,1 triliun.


 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid