PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), menyalurkan kredit investasi kepada perusahaan sawit yang dimiliki pengusaha asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR).
Direktur JARR, Temmy Iskandar, mengatakan perusahaan menyepakati perjanjian kredit investasi dengan Bank Mandiri pada Senin ini (18/12).
“Perjanjian kredit investasi tersebut dengan nilai Rp 500 miliar,” ungkap Temmy, dalam keterangannya di laman keterbukaan informasi bursa.
Namun, perjanjian tersebut belum menyertakan secara rinci perihal besaran bunga kredit investasi yang digulirkan bank pelat merah tersebut kepada Jhonlin Agro Raya beserta periode jatuh tempo. Pun demikian halnya dengan tujuan penggunaan dana yang akan digunakan JARR.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya dua perusahaan milik Haji isam asal Kalimantan Selatan, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) dan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL) melakukan penggabungan usaha alias merger. Perusahaan telah meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 24 November 2023.
Kemudian, per 1 Desember 2023, merger ini berlaku efektif. JARR akan bertindak sebagai perusahaan penerima penggabungan dan tetap menjadi perusahaan publik.
Bila mengacu pada rancangan penggabungan, nilai pasar JARR mencapai Rp 2,04 triliun dengan jumlah saham yang dimiliki 8 miliar per 30 Juni 2023. Sehingga, nilai setiap sahamnya Rp 255. Sedangkan, JAL nilai pasarnya mencapai Rp 313,83 miliar dengan jumlah saham sebanyak 90.550 atau setara Rp 3,46 juta per saham.
"Dalam rencana penggabungan usaha ini konversi antara saham JAL menjadi saham JARR adalah 1 saham JAL dikonversi menjadi 13.591 saham JARR,” tulis prospektus rencana merger tersebut, dikutip Rabu (22/11).
Sementara itu, nantinya JARR akan menerbitkan saham kepada pemegang saham JAL sebanyak 1,23 miliar saham yang dibagi secara proporsional kepemilikan pemegang saham JAL.
Dalam pertimbangannya, merger ini dilakukan seiring rencana JARR untuk meningkatkan hasil produksi biodiesel. Selain itu, JARR berencana untuk mengalihkan pembelian minyak kelapa sawit dengan memproduksi sendiri minyak kelapa sawit setelah rampungnya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) JARR yang ditargetkan selesai pada kuartal-IV tahun 2023. Sehingga, JARR memerlukan kepastian suplai Tandan Buah Segar (TBS) agar PKS dapat segera beroperasi setelah pembangunan selesai.
Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (18/12), harga saham Jhonlin Agro Raya terpantau mengalami kenaikan 8,55% ke level Rp 254 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya juga terangkat menjadi Rp 2,34 triliun. Namun, bila dilihat sejak awal tahun, saham JARR masih terkoreksi 20,75%.