Emiten portofolio Lo Kheng Hong, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membagikan dividen US$ 222,47 juta atau setara Rp 3,61 triliun pada Jumat (7/6).
Melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PGAS mengalami peningkatan 0,31% atau 5 poin ke level Rp 1.610 per saham.
Pada perdagangan hari ini, saham emiten distributor gas pelat mmerah ini bergerak bervariasi. Saham Perusahaan Gas Negara sempat bergerak di zona merah dengan level terendahnya Rp 1.600. Namun mayoritas pergerakan PGAS berada di zona hijau dengan level tertingginya Rp 1.615.
Volume perdagangan saham PGAS yaitu 23,44 juta dengan frekuensi 2.813 kali. Nilai transaksi perdagangan menyentuh Rp 37,65 miliar. Serta nilai kapitalisasi market Perusahaan Gas Negara mencapai Rp 39,03 triliun.
Sebelumnya PGAS mengumumkan sisa penggunaan laba bersih 2023 yaitu US$ 55,61 juta atau setara Rp 904,63 miliar digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis. "Selanjutnya perusahaan memberikan wewenang dan kuasa kepada direksi dan hak substitusi untuk mengatur tata cara pembagian dividen," tulis manajemen PGAS.
Perusahaan Gas Negara sebelumnya membagikan dividen tunai sebesar 70% dari laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar US$ 326,2 juta. Dividen tersebut setara dengan Rp 141 per saham atau sekitar Rp 3,42 triliun.
Menelisik dari laporan keuangan PGN, perolehan pendapatan perusahaan tercatat US$ 3,64 miliar, atau Rp 56,79 triliun. Torehan pendapatan perusahaan pelat merah ini naik 2,17% sepanjang 2023 dibandingkan 2022 US$ 3,56 miliar.
Bila dirinci, pendapatan PGAS lebih banyak disokong dari hasil penjualan kepada pihak ketiga senilai US$ 2,39 miliar sepanjang 2023, dibandingkan 2022 yakni US$ 2,22 miliar. Menurut laporan keuangan perusahaan, perolehan dari niaga gas bumi lebih banyak mencetak cuan senilai US$ 1,88 miliar. Nilai tersebut naik 7,86% dari sebelumnya yakni US$ 2,22 miliar.