KBank Targetkan Pembiayaan Hijau Rp92 Triliun pada 2030

Katadata/Aria W. Yudhistira
Kasikornbank atau KBank menargetkan penyaluran pendanaan hijau hingga 200 miliar bath atau sekitar Rp92 triliun pada 2030.
18/10/2024, 08.05 WIB

BANGKOK - Kasikornbank (KBank) menargetkan penyaluran pendanaan hijau hingga 200 miliar bath atau sekitar Rp92 triliun pada 2030. Salah satu bank terbesar di Thailand tersebut melihat upaya untuk menanggulangi perubahan iklim sebagai peluang bisnis yang memiliki prospek besar.

“Ini bukan sekadar ideologi, melainkan bisnis yang nyata bagi kami dan nasabah KBank,” kata Presiden Kbank Pipit Aneaknithi kepada wartawan di Bangkok, Kamis (17/10).

Komitmen KBank dalam menjalankan bisnis hijau ini sudah dimulai sejak 2022. Pembiayaan hijau yang telah disalurkan KBank sebesar 26,4 miliar bath dan 73,4 miliar bath pada 2022 dan 2023. “Pada 2024, kami menargetkan 100 miliar bath (Rp46 triliun),” kata dia.

Pipit mengatakan, KBank telah menerbitkan sejumlah produk untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan. Misalnya, dengan memberikan pembiayaan kepada nasabah yang ingin melakukan transisi ke ekonomi hijau.

KBank juga melakukan investasi kepada startup yang memiliki bisnis di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Pembiayaan ini dilakukan melalui anak usahanya, Beacon Venture Capital, melalui program Beacon Impact Fund.

Pipit mengatakan, KBank berupaya untuk memperluas jangkauan pembiayaan hijau ini tidak hanya melalui skema di industri perbankan. Saat ini, KBank tengah membangun ekosistem perdagangan karbon berbasis blockchain.

Kendati begitu, Pipit menambahkan, Bank Maspion, yang 84,5% sahamnya dimiliki KBank, belum akan menjalankan bisnis pembiayaan hijau. Dia mengatakan, akan mempelajari lebih dulu regulasi perdagangan karbon dan pembiayaan hijau di Indonesia.
“Kami ingin berhati-hati jangan sampai terjebak sebagai green washing,” ujarnya.


Kasemsri Charoensiddhi, Direktur Utama Bank Maspion, mengatakan sampai saat ini bank yang berkantor pusat di Surabaya tersebut ingin fokus pada tiga lini penyaluran kreditnya, yakni UMKM, korporasi, dan retail.

“Porsi penyaluran kredit terbesar masih di UMKM dan korporasi, masing-masing sebesar 40%. Sedangkan sisanya kredit retail,” kata dia.
Pada 2023, Bank Maspion tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp13,24 triliun.

Sebagian besar kredit, yakni 57,5% disalurkan kepada nasabah di Jakarta. Sedangkan porsi untuk Jawa Timur sebesar 30,8%.
“Kami berupaya meningkatkan penyaluran kredit di wilayah Jawa, terutama Jawa Tengah,” kata Kasemsri.

Reporter: Aria W. Yudhistira