Anggaran Kartu Prakerja Naik jadi Rp 20 Triliun, per Orang Rp 3,5 Juta

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ilustrasi, pencari kerja mengikuti Bursa Tenaga Kerja. Pemerintah memutuskan menambah anggaran kartu pra-kerja menjadi Rp 20 triliun, diikuti dengan penambahan peserta kartu pra-kerja menjadi 5,6 juta orang.
Penulis: Rizky Alika
1/4/2020, 12.34 WIB

Selain itu, pengguna kartu prakerja akan mendapatkan fasilitas survey kerja senilai Rp 150 ribu, yang dibayarkan kepada lembaga pelatihan.

Kartu prakerja tersebut ditujukan untuk pekerja atau pelaku usaha kecil dan menengah yang mengalami kesulitan usaha di tengah pandemi virus corona. Kartu prakerja ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta mengurangi beban hidup bagi pekerja.

Airlangga menerangkan, pelatihan untuk peserta kartu prakerja dapat dilakukan melalui daring (online). Pemerintah juga menggandeng lembaga pelatihan dan platform digital dalam menyelenggarakan kartu pra-kerja.

Platform digital yang digandeng sama antara lain, Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker. Selain itu, pemerintah juga menggandeng mitra pembiayaan, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk, LinkAja, dan OVO.

Informasi terkini mengenai kartu prakerja sudah dapat diakses di situs resminya, www.prakerja.go.id. Sementara, pendaftaran peserta dapat dilakukan mulai awal April ini.

(Baca: Program Kartu Prakerja Libatkan Tokopedia, Bukalapak, OVO & Ruangguru)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika