Meluasnya kasus Covid-19 pun mendorong kekhawatiran dampak perekonomian global yang signifikan, khususnya pada kuartal I tahun ini. Perkembangan risk-averse sentiment di pasar keuangan global juga terindikasi dari penurunan yield treasury AS dengan tenor 10 tahun yang turun tajam sebesar 15 basis poin menjadi 0,76%, terendah sepanjang sejarah AS.
(Baca: Jokowi Rancang Kebijakan Fiskal Atasi Dampak Ekonomi Akibat Corona)
Selain itu, Josua menilai, kekhawatiran dampak ekonomi global dari Covid-19 juga terindikasi dari kenaikan harga emas yang juga tertinggi sejak tahun 2012.
Di sisi lain, rupiah turut melemah akibat sentimen dari pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI akibat Covid-19 menjadi 4,8% oleh Moodys'. "Namun perekonomian Indonesia diperkirakan resilient di tengah meningkatnya risiko global di akibat isu Covid-19," ucap dia.
Josua memperkirakan rupiah masih bisa bertahan di rentang Rp 14.250 hingga Rp 14.400 per dolar AS pada perdagangan besok.