Tjendra menyebut, imbal hasil obligasi AS terutama untuk bertenor 10 tahun turun ke level 1.60%. Ini merupakan level terendah sejak 10 Oktober 2019.
(Baca: Rupiah Melemah 0,24% Akibat Investor Global Khawatirkan Virus Corona)
Penurunan yield obligasi AS, salah satunya disebabkan oleh pembelian yang masif karena virus corona. Selain itu juga karena ekspektasi kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve atau The Fed juga dinilai masih cukup longgar di 2020.
"The Fed akan memberikan keputusan mengenai kebijakan moneter pada Kamis (30/1) jam 2 dinihari WIB," kata dia.
Oleh sebab itu, Tjendra pun memperkirakan rupiah hari ini bakal diperdagangkan di level Rp 13.600 - 13.640 per dolar AS.
Reporter: Agatha Olivia Victoria