Penutupan APBN 2019, Sri Mulyani Video Conference dengan Anak Buah

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memantau pelaksanaan APBN di hari terakhir tahun ini melalui rapat via video conference dengan para pejabat Kemenkeu di seluruh Indonesia.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
31/12/2019, 17.37 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat via video atau video conference bersama dengan sejumlah pejabat di kementeriannya. Rapat tersebut dilakukan untuk menghimpun informasi real time pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2019.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti mengatakan, video conference antar pimpinan merupakan agenda rutin Kementerian Keuangan di setiap penghujung tahun.“Rapat diselenggarakan dalam rangka konsolidasi dan koordinasi pelaksanaan anggaran menjelang  tutup buku pelaksanaan APBN,” kata Frans seperti dalam keterangan resmi  dikutip Selasa (31/12).

Rapat tersebut dihadiri oleh pejabat eselon I dan II yang berkantor di Jakarta serta para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara beserta jajarannya di 34 provinsi di Indonesia.

(Baca: Di Depan Pegawai Kemenkeu, Sri Mulyani: Kita Tak Libur Akhir Tahun )

Pembahasan rapat mencakup realisasi penerimaan negara, belanja negara, dan capaian kinerja program strategis nasional sepanjang 2019.

“Forum ini juga menjadi  sarana persiapan menghadapi pelaksanaan APBN 2020,” ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja negara hingga November 2019 mencapai Rp 2.046 triliun, sedangkan pendapatan negara barumencapai Rp 1.677,1 triliun. 

Realisasi belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar dan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Rp 826,8 triliun. Adapun belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 717,8 triliun dan belanja non K/L Rp 575,4 triliun.

(Baca: Banyak Insentif, Omnibus Law Berpotensi Bikin Penerimaan Pajak Seret)

Sementara pendapatan negara terdiri dari pendapatan dalam negeri Rp 1.675,2 triliun dan penerimaan hibah mencapai Rp 1,9 triliun. Jika dirinci, pendapatan dalam negeri terdiri dari Rp 1.312,4 triliun penerimaan perpajakan dan Rp 362,8 triliun penerimaan negara bukan pajak. 

Dengan realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, defisit APBN hingga November tercatat mencapai Rp 368,9 triliun atau 2,29% terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB. Angka tersebut melebihi target baru defisit tahun ini yang dipatok pemerintah yakni 2,2% terhadap PDB.

Adapun dalam APBN 2019, pemerintah mematok defisit anggaran sebesar Rp 296 triliun atau 1,84% terhadap PDB. Sementara tahun depan, defisit APBN mencapai Rp 307,2 triliun atau 1,76% dari PDB.

Reporter: Rizky Alika