Adapun dalam seminggu terakhir, dirinya mengatakan memang terjadi sedikit arus keluar dana asing atau outflow dari SBN yaitu sebesar Rp 1,94 triliun. Namun, ia menilai outflow tersebut sebagai hal wajar.
Menurut dia, pemegang SBN telah menerima keuntungan yang tinggi, sehingga memutuskan keluar di akhir tahun ini. Ia memprediksikan dana-dana tersebut akan kembali masuk di awal tahun depan.
(Baca: Sentimen Global Beragam, IHSG Diramal Naik hingga Tutup Tahun)
Seiring derasnya aliran masuk dana asing, ia menjelaskan, nilai tukar rupiah bergerak stabil di bawah Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Saat berita ini ditulis, mata uang Garuda berada di level Rp 13.998 per dolar AS.
Perry mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah tersebut didukung bekerjanya mekanisme pasar seiring pasokan dan permintaan valas yang berimbang.