Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sore ini, Senin (9/12) menguat 0,2% ke level Rp 14.010 per dolar. Penguatan rupiah didorong oleh kepercayaan pasar terhadap Menteri Badan Usah Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam membenahi perusahaan pelat merah.
"Pemberhentian Direktur Utama Garuda Indonesia serta mengganti direksi dan komisaris BUMN dengan orang-orang yang kompeten di bidangnya membawa sentimen positif untuk pasar," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim kepada Katadata.co.id, Senin (9/12).
Menurut Ibrahim, reformasi di perusahaan pelat merah yang dilakukan Erick membawa berkah terhadap pasar. Sehingga, arus modal asing kembali masuk ke pasar valuta asing dan obligasi yang terlihat dalam perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) hari ini.
Padahal saat ini dolar AS sedang menguat didorong data ekonomi AS yang kian membaik, seperti data upah non pertanian AS yang naik menjadi US$ 266.000 dari sebelumnya US$ 156.000 serta di atas konsensus pasar di US$ 180.000.
(Baca: Pernyataan Trump Bikin Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Menguat)
Ini merupakan kenaikan upah non pertanian terbesar dalam 10 bulan yang disertai dengan turunnya tingkat pengangguran ke level terendahnya dalam 50 tahun di angka 3,5%.
Disamping itu, sentimen penguatan rupiah juga datang dari Bank Indonesia (BI) yang di awal tahun berencana akan melakukan penyederhanaan mata uang lebih kecil tanpa merubah nilai mata uangnya atau redenominasi. "Ini menandakan bahwa pemangkasan mata uang rupiah sudah siap dilakukan," ujar Ibrahim.
Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia pun menguat sore ini. Yen Jepang naik 0,11%, dolar Hong Kong 0,03%, dolar Singapura dan dolar Taiwan 0,02%, rupee India 0,11%, dan baht Thailand 0,14%. Meski begitu, won Korea Selatan, peso Filipina, yuan Tiongkok, dan ringgit Malaysia masih melemah masing-masing 0,01%, 0,13%, 0,1%, dan 0,06%.
Adapun berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, mata uang Garuda naik 16 poin ke level Rp 14.021 per dolar AS. Sedangkan untuk perdagangan besok, rupiah diramal masih akan menguat terbatas di level Rp 13.990 - 14.040 per dolar AS.
(Baca: Awali Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 per Gram)