Masuki Pemerintahan Periode ke-2, Ini Target Utama Ekonomi Jokowi 2020

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pembangunan. Presiden Joko Widodo dalam pidato penyerahan RAPBN 2020 menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3%.
Penulis: Michael Reily
Editor: Agustiyanti
16/8/2019, 16.03 WIB

"Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, Pemerintah terus memantau
pergerakan harga minyak dan komoditi global," kata dia.

Dengan asumsi-asumsi makro tersebut, pemerintah menargetkan pendapatan negara pada RAPBN 2020 sebesar Rp 2.221,5 triliun, naik dibandingkan tahun ini Rp 2.165 triliun. Sedangkan belanja negara diatgetkan mencapai Rp2.528,8 triliun, naik dibanding tahun lalu Rp 2.461 triliun.

"Belanja ditujukan untuk meningkatkan investasi dan ekspor melalui peningkatan daya saing dan produktivitas, akselerasi infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung transformasi ekonomi, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal," jelas dia.

(Baca: Jokowi Tambah Bansos Pangan Jadi Rp 1,8 Juta per Keluarga di 2020)

Selain itu, menurut Jokowi, belanja negara juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat.

"Berbagai belanja diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada tahun 2020, yakni penurunan pengangguran ke tingkat 4,8% hingga 5,1%. Kemiskinan juga diharapkan dapat terus diturunkan di kisaran 8,5% sampai 9%," kata dia.

Di sisi lain, Jokowi juga menargetkan ketimpangan menurun di kisaran 0,375 sampai 0,380 dan kualitas pembangunan manusian yang ditunjukkan dengan target IPM meningkat mencapai 72,51 pada 2020.

Halaman: