Perang Dagang Mereda Sesaat, Trump Tunda Kenakan Tarif Impor Ponsel dan Mainan Tiongkok

Dilok Klaisataporn/123RF.com
Perang dagang antara AS dan Tiongkok mereda sesaat usai Presiden Donald Trump memutuskan untuk memunda tarif impor baru pada sejumlah produk Tiongkok.
Penulis: Agustiyanti
14/8/2019, 11.32 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda pengenaan tarif impor baru pada ribuan produk impor Tiongkok, seperti telepon seluler (ponsel), mainan, dan video game, menurunkan sesaat tensi perang dagang antara kedua negara.

Tarif sebesar 10%  yang rencananya akan berlaku pada 1 September 2019 ditunda hingga 15 Desember 2019 mendatang. Penundaan tarif ini diperkirakan akan berdampak pada setengah dari target produk Tiongkok senilai US$300 miliar yang akan dikenakan tarif baru.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku menunda tarif impor baru pada sejumlah produk Tiongkok demi tak menggangggu penjualan ritel memasuki musim liburan.

"Apa yang kami lakukan adalah memunda sehingga tidak akan mengganggu musim belanja Natal," ujar Trump, seperti dikutip dari CNN, Rabu (14/8).

(Baca: AS Tunda Kenaikan Bea Masuk Produk Tiongkok, Rupiah Menguat Hari Ini)

Langkah ini dilakukan Trump tak lama setelah menerima panggilan telepon antara Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, dan Pejabat Tinggi Tiongkok Liu He yang sepakat untuk melakukan negosiasi dalam dua minggu ke depan.

Pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok tak menjelaskan apakah negosasi akan dilakukan melalui pertemuan langsung pada bulan depan di Washington seperti yang dijadwalkan sebelumnya.

Trump dan para pembantunya tengah ketakutan terhadap gejolak pasar selama beberapa hari terakhir.

Dalam komentarnya kepada wartawan, Trump optimis negosiasi dapat berakhir positif dengan sebuah kesepakatan.

Sebelumnya, Global Goldman Sachs sebelumnya menyebut kekhawatiran perang dagang berujung pada resesi kian meningkat. Perusahaan investasi global itu pesimis kesepakatan perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia ini dapat tercapai sebelum Pemilihan Presiden AS 2020 mendatang.

(Baca: Sempat Cetak Rekor Kedua Kalinya, Harga Emas Turun Rp 1.000 Hari Ini)

Penundaan tarif impor produk Tiongkok berhasil mengangkat bursa saham AS melonjak tadi malam, menandai betapa beratnya perang dagang membebani pasar selama ini. Indeks Nasdaq melesat 1,95%, S&P 500 naik 1,48%, dan Dow Jones melaju 1,44%.

Sementara itu, bursa saham Asia pagi ini juga turut menghijau. Hingga pukul 11.15, Shanghai Composite Index naik 0,78%, Strait Times Index menguat 0,22%, Hang Seng 0,54%, sedangkan IHSG menguat 0,57%.

Meningkatnya kekhawatiran perang dagang AS-Tiongkok berdampak pada perlambatan global berkontribusi juga pada keputusan The Fed bulan lalu untuk memangkas bunga. Sementara Bank Indonesia masih membuka ruang penurunan suku bunga acuan yang pada bulan ini penentuannya akan diumumkan pada 18 Agustus 2019.