Keputusan The Fed Tahan Bunga Menopang Penguatan Tajam Rupiah

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Rizky Alika
31/1/2019, 19.06 WIB

Ke depan, BI membiarkan rupiah berlanjut menguat di bawah 14.000 per dolar. “Karena rupiah masih undervalued, sekaligus untuk memperkuat confidence investor terhadap Indonesia,” ujar Nanang.

 (Baca: Indeks Dolar AS Lemah Jelang Rapat Kebijakan The Fed)

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga sempat menyebutkan aliran masuk dana asing ke saham, surat utang pemerintah, dan surat utang swasta mencapai Rp 19,2 triliun sejak awal tahun ini sampai 24 Januari 2019. Hal ini menjadi salah satu faktor penyokong penguatan rupiah.

Selain itu, sederet kebijakan domestik turut menyokong rupiah, termasuk kebijakan di bidang ekspor-impor yang bertujuan memperbaiki neraca dagang sehingga pasokan dan permintaan valas lebih seimbang. Tidak hanya itu, Perry menilai penguatan rupiah ditopang oleh pengembangan pasar valas domestik.

Hari ini, rupiah menguat 1,12 % dibandingkan dengan penutupan pada perdagangan hari sebelumnya. Pergerkan rupiah pun meminpin penguatan mata uang Asia lainnya.

Halaman: