Kepala BKPM: Investasi Amerika Serikat Lebih Berat di Era Trump

KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
30/1/2017, 15.02 WIB

Bagaimanapun, Lembong meminta agar fenomena Trump tidak direspons secara berlebihan. Sebab, sampai saat ini belum ada kebijakan yang secara langsung terkait dengan investasi.

(Baca juga: Pemerintah Berencana Bangun Bandara Internasional Soekarno Hatta II)

“Kasih dia (Trump) waktu, ini kan baru seminggu. Pimpinan manapun dan lembaga-lembaga di sekelilingnya perlu menyesuaikan diri," ujarnya. 

Lembong menjelaskan, pasar negara-negara berkembang ini tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Alasannya secara fundamental, pertumbuhan ekonomi tertinggi ini berada di negara-negara berkembang, terutama Indonesia. Artinya, perusahaan mana saja tetap akan tertarik untuk berinvestasi di negara-negara berkembang karena melihat pertumbuhan ekonominya.

Lembong pun mengklaim, berbagai perusahaan AS yang sudah berinvestasi di Indonesia masih belum ada yang menyatakan akan menarik investasinya dari Indonesia.

Menurut data BKPM, perusahaan Amerika Serikat telah menginvestasikan US$ 1,16 miliar dalam 540 proyek sepanjang 2016 lalu.

(Baca juga: Mantan Kapolri Badrodin Haiti Jadi Komisaris Utama Grab)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian