Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai banyak program kementerian dan lembaga (K/L) yang melenceng dari sasaran. Tercatat hanya 51,3 persen program K/L yang sesuai dengan indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). 

Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas Roni Dwi Susanto mengatakan dari 184 indikator dalam RPJMN 2015-2019, hanya 95 indikator yang sesuai dengan program-program K/L. Ini berdasarkan rencana kerja pemerintah (RKP) 2015.

(Baca: 16 Proyek Infrastruktur Strategis Nasional Telah Rampung)

Rendahnya capaian indikator ini, karena belum adanya keselarasan antara rencana strategis K/L dengan sasaran RPJMN. Dia mencontohkan ketidaksesuaian ini dalam program ketahanan pangan. Banyak program pembangunan waduk yang tidak dilengkapi dengan penyediaan lahan pertaniannya, seperti sawah. Hal yang sama juga terjadi pada program pengadaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

“Ada beberapa kementerian dan lembaga keroyokan (dalam satu program), tapi tidak ada yang mengkoordinir,” kata Roni saat ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (13/12).

Dengan adanya masalah ini, Bappenas menyatakan akan melakukan peninjauan ulang terhadap RPJMN 2015-2019. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan ada beberapa program-program dalam RPJMN yang kurang menggambarkan kondisi sebenarnya. Makanya, perlu ada peninjuan ulang, agar program-program tersebut lebih realistis.

(Baca: Bappenas Akan Tinjau Ulang Rencana Program Pembangunan 2019)

Halaman: