BI: Konsumen Makin Optimistis Terhadap Kondisi Ekonomi

Arief Kamaludin|KATADATA
5/11/2016, 12.00 WIB

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kenaikan indeks ketersediaan lapangan kerja didorong oleh ekspektasi pemulihan ekonomi dalam negeri yang diharapkan berlanjut hingga tahun depan. Sebab, perbaikan ekonomi berimplikasi pada permintaan tenaga kerja.

Selain ketersediaan lapangan kerja, pembelian barang tahan lama (durable goods) juga meningkat, khususnya pembelian produk otomotif, barang modal, properti dan peralatan rumah tangga. Hal itu karena inflasi yang terkendali.

"Karena itu, willingness to pay konsumen untuk membeli barang-barang yang sifatnya sekunder atau tersier seperti durable goods juga semakin meningkat dan diduga juga karena faktor musiman natal dan tahun baru," kata dia kepada Katadata.

Hasil survei konsumen juga menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi menurun. Konsumen memperkirakan tekanan harga mengalami perlambatan pada Januari 2017. Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi harga yang turun sebesar 3,1 poin.

“Perlambatan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas,” demikian laporan BI. Perlambatan kenaikan harga terbesar diproyeksi konsumen terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau, dan bahan makanan.

(Baca juga: Bank Dunia: Inflasi Rendah dan Bantuan Tunai Tekan Angka Kemiskinan)

Survei konsumen itu juga mencatat, kondisi keuangan konsumen saat ini. Porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt to income ratio) dan porsi tabungan terhadap pendapatan (savings to income ratio) turun 0,3 persen dan 0,5 persen dibanding September. Sementara itu, porsi pendapatan responden untuk konsumsi (average propensity to consumen ratio) turun 0,6 persen.

Halaman: