Padahal, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menghitung, target lifting minyak yang paling realistis tahun depan 780 ribu bph. Namun, DPR memutuskan target lifting minyak 815 ribu dengan tambahan produksi dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Meski sudah memperhitungkan peningkatan produksi dari Blok Cepu, Amien tidak yakin target lifting minyak tahun depan akan tercapai.

Asumsi Dasar Makro:

Indikator2015APBN 2016APBN-P 2016RAPBN 2017APBN 2017 (Banggar)
Pertumbuhan Ekonomi (%)4,795,3 5,25,35,1
Inflasi (%)3,354,7444
Bunga SPN 3 bulan (%)5,975,55,55,35,3
Nilai tukar (Rp/US$)13.39213.90013.50013.30013.300
ICP (US$/barel)4950404545
Lifting minyak (ribu bph)778830820780815
Lifting gas (ribu boepd)1.1951.1551,151,151,15

Sementara di sisi belanja, kenaikan belanja 2017 sebesar Rp 10 triliun karena pemerintah memperbesar belanja Kementerian dan Lembaga (K/L), transfer daerah dan dana desa. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Di sisi lain, pemerintah menurunkan anggaran subsidi energi sebesar Rp 17,13 triliun menjadi Rp 75,08 triliun. Sebab, pemerintah dan Banggar sepakat mendorong penyaluran subsidi energi yang lebih tepat sasaran. Karena itu, pemerintah berencana memangkas subsidi energi tahun depan berdasarkan perubahan pola penyaluran dan pengurangan jumlah penerima.

(Baca: Target Defisit Anggaran 2017 Membengkak Jadi Rp 330 Triliun)

Dengan peningkatan anggaran di sisi penerimaan dan belanja, pemerintah dan DPR menyepakati defisit anggaran tahun depan sebesar Rp 330,2 triliun, atau turun Rp 2,7 triliun dari target semula. Namun secara persentase terhadap produk domestik bruto (PDB) diperkirakan tetap sebesar 2,41 persen.

Halaman: