BI Berharap Swasta Berperan Memacu Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV

Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Yura Syahrul
4/11/2015, 14.15 WIB

KATADATA - Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi kuartal III lebih baik dibandingkan dengan dua kuartal sebelumnya di tahun ini. Pencapaian tersebut berkat peningkatan belanja pemerintah. Ke depan, pihak swasta diharapkan turut berperan mengerek pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, peningkatan investasi dan belanja pemerintah sudah terlihat pada kuartal III tahun ini. Kondisi tersebut seharusnya dapat menjadi titik balik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sempat melambat pada paruh pertama 2015. “Pertumbuhan ekonomi di kuartal I dan II dibandingkan dengan kuartal III, kelihatannya di kuartal III sudah lebih baik. Kami harap itu turning point,” katanya usai bertemu dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Gedung BI, Jakarta, Rabu (4/11).

Sementara itu, Agus merespons positif pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sehingga penyerapan anggaran pemerintah di masa depan lebih cepat. Presiden Joko Widodo juga sudah meminta para menterinya untuk memulai proses lelang proyek-proyek infrastruktur. Dengan begitu, per 1 Januari 2016, berbagai proyek infrastruktur bisa langsung berjalan.

Selain mengandalkan belanja pemerintah, Agus berharap, pihak swasta turut berperan memacu pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun ini. “Tentu swasta harus mempersiapkan diri. Kami harap di kuartal IV, investasi bangunan dan swasta akan naik dan berkontribusi pada ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Sebelumnya, Agus memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa mencapai 4,85 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian pada kuartal I dan II yang masing-masing sebesar 4,7 persen dan 4,67 persen. Kenaikan belanja modal pemerintah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi memasuki paruh kedua 2015.

Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi juga memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 4,8 persen. Pasalnya, dia melihat adanya peningkatan impor bahan baku, yang menandakan investasi pemerintah mulai meningkat.

Begitu juga dari sisi kredit investasi, yang mencatatkan kenaikan meski pemerintah masih kesulitan mengandalkan pertumbuhan dari ekspor. “Ke depan, tanda-tanda pemulihan yang baru, telah lahir,” katanya. Pemerintah akan memacu pemyerapan anggaran hingga akhir tahun ini. Hal ini akan turut mendorong investasi sektor swasta secara keseluruhan.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penyerapan belanja modal pemerintah hingga akhir Oktober lalu sudah mencapai 39 persen. Dengan sisa waktu dua bulan hingga akhir tahun ini, ia menargetkan belanja modal bisa terserap 80 persen hingga 85 persen. Optimisme itu dilatari oleh waktu pembayaran kontraktor yang biasa dilakukan pada akhir tahun.

Sedangkan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan, penyerapan belanja modal pada Oktober mencapai 11 persen atau naik dibandingkan posisi akhir September 2015 yang mencapai 27,9 persen. Kenaikan signifikan belanja pemerintah berasal dari pengeluaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Reporter: Desy Setyowati