Lebaran, BI Prediksi Inflasi Juli Paling Tinggi 0,6 Persen

KATADATA/ Arief Kamaludin
Penulis: Safrezi Fitra
22/7/2015, 16.28 WIB

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi sepanjang sebelum dan setelah hari raya Idul Fitri masih rendah. Meski ada momen lebaran, BI memperkirakan inflasi bulan ini tidak lebih dari 0,6 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan hasil survei BI pada pekan pertama Juli mencatat inflasi sebesar 0,46 persen. Dia yakin hingga akhir bulan inflasi masih berada dalam kisaran angka tersebut. Jika lebih besar pun, paling tinggi hanya akan mencapai 0,6 persen.

"Inflasi di bulan Juli, kalau seandainya bisa 0,46 persen seperti minggu pertama Juli, sampai dengan 0,6 persen," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Rabu (22/7).

Prediksi BI ini jauh lebih rendah dari inflasi sepanjang lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juli tahun lalu mencapai 0,93 persen. Sementara pada periode lebaran tahun 2013 dan 2012, angka inflasinya mencapai 1,12 persen dan 0,95 persen.

(Baca: Inflasi Lebaran Tahun Ini Mungkin Terendah dalam Lima Tahun)

Menurut Agus, inflasi lebaran pada tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya, karena keberhasilan pemerintah mengendalikan harga. Keberhasilan ini sudah terlihat pada bulan lalu, yang sudah memasuki bulan Ramadhan, dengan inflasi yang hanya 0,54 persen, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,50 persen. Sementara itu, angka inflasi tahun kalender periode Januari-Juni 2015 sebesar 0,96 persen dan inflasi tahunan per Juni 2015 sebesar 7,26 persen

Dia juga memprediksi inflasi tahun ini masih akan sesuai target BI, yakni pada kisaran 4 persen plus minus 1 persen. "Yang jelas inflasi masih akan sesuai target kami," kata Agus.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan masih ada kemungkinan inflasi Juli bisa berada di bawah ekspektasi BI. Ini berkaca pada realisasi inflasi Juni kemarin. BI memprediksi inflasi Juni sebesar 0,66 persen, karena melihat hasil survei hingga pekan ketiga yang sudah mencapai 0,5 persen. Selain periode Ramadhan, gejolak harga pangan juga akan terjadi akibat musim panas berkepanjangan (el-nino). Namun, kenyataannya BPS mengumumkan inflasi Juni hanya 0,54 persen.

"Inflasi Juli ini kemungkinan juga bisa di bawah ekspektasi kami," kata Mirza.

Meski telah melihat keberhasilan pemerintah mengendalikan inflasi bulan lalu, BPS memprediksi inflasi bulan ini akan mendekati 1 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan tren harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan pada ramadhan dan lebaran. Biasanya, inflasi lebaran bisa lebih dari 1 persen, untuk tahun diperkirakan akan lebih rendah.

"Inflasi Juli kami harapkan di bawah satu persen. Karena biasanya kan lebaran sekitar satu persen," kata dia.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution