Jokowi Pastikan Pencairan Anggaran 2016 Mulai Awal Januari

Joko Widodo KATADATA | CC Harjono
Penulis: Safrezi Fitra
9/7/2015, 18.53 WIB

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengatakan perkembangan produksi dan investasi di dalam negeri sudah mulai stagnan. Ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang melambat. Dalam situasi seperti ini pemerintah seharusnya bisa mengandalkan anggaran negara untuk bisa menjaga pertumbuhan ekonomi setidaknya bisa sesuai target.

?Ada satu pilar yang bisa diharapkan menjadi stimulus melawan siklus (perlambatan ekonomi) itu, APBN. Biasanya APBN yang dipakai untuk menangkal dampak negatif dari luar,? kata Darmin.

Masalahnya, penyerapan APBN pemerintah saat ini juga bergerak lambat. Makanya hingga semester I tahun ini pertumbuhan ekonomi hanya 4,9 persen. Jauh dari target APBN-P 2015 yang mencapai 5,7 persen. Dari sisi penerimaan perpajakan terlihat bahwa penerimaan pajak penghasilan non migas yang lebih rendah sari periode yang sama tahun lalu. Begitu pun dengan belanja kementerian yang terkait dengan infrastruktur, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Perhubungan. Di sisi lain pemerintah justru menggenjot penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

?Kelihatannya Indonesia terlambat beraksi terhadap tendensi yang berlangsung,? ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution