Pemerintah Pangkas Dividen BUMN Rp 9 Triliun

Rini Sumarno KATADATA|Arief Kamaludin
Pemerintah sudah mengusulkan pemangkasan setoran dividen dalam RAPBN-P 2015. Dengan pemangkasan tersebut, total setoran dividen tahun ini hanya Rp 35 triliun dari yang ditetapkan APBN 2015 sebesar Rp 44 triliun.
Penulis: Safrezi Fitra
8/1/2015, 15.32 WIB

"Perbankan kita dapat lebih berkompetisi. Kalau dilihat sekarang dibandingkan perbankan-perbankan dari negara ASEAN yang lain, perbankan kita cukup rendah," ujarnya.

Rini sempat menyebut, salah satu BUMN yang akan dikurangi setoran dividennya adalah Pertamina. Alasannya, Pertamina membutuhkan banyak dana bisa dipakai perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara itu untuk mendanai investasi.

?Pertamina harus semakin kuat, sehingga negara kita bisa berdaulat di bidang energi. Untuk itu keadaan keuangannya sangat menentukan,? ujarnya.

Tahun ini, Pertamina ditargetkan menyetor dividen senilai Rp 9,6 triliun. Angka ini naik sekitar 1 persen dari target tahun ini senilai Rp 9,5 triliun. Pertamina merupakan penyumbang setoran dividen terbesar dibandingkan BUMN lainnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, Presiden Joko Widodo telah mengarahkan kemungkinan pengembalian deviden atau mengurangi setoran dividen BUMN. Kebijakan sangat mungkin dilakukan, karena ruang fiskal yang tersedia masih cukup besar seiring kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait