BPH Migas Usulkan Jokowi Naikkan Harga BBM Rp 3000

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis:
Editor: Arsip
27/10/2014, 21.16 WIB

KATADATA ?  Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menghitung kuota bahan bakar minyak tahun ini sebesar 46 juta kiloliter akan cukup jika pemerintah Joko Widodo menaikkan harga BBM di kisaran Rp 3000-4000 per liter.

"Kami mengusulkan harga BBM naik Rp 3000-4000, agar kuota BBM tidak jebol," ujar Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng di Kantor Kementerian ESDM, Senin (27/10).

Pemerintah tidak memiliki opsi penambahan anggaran jika kuota BBM jebol. Sehingga Andy mempertanyakan sumber dana jika kuota BBM jebol sebelum akhir tahun. Sehingga dibutuhkan kebijakan dari Jokowi untuk mengatasi hal ini terkait pengendalian BBM subsidi.

Dalam sidang kabinet perdana yang digelar Jokowi pada hari ini, Jokowi juga belum membahas masalah kebijakan BBM. Menurut Menteri Sekretaris Negara M Pratikno, Presiden Jokowi tidak membahas hal yang spesifik, hanya memberi instruksi agar para menteri langsung bekerja meski ada kementerian baru dan organisasi berubah.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menambahkan dalam rapat tersebut, Jokowi lebih membahas tentang hambatan investasi. "Beliau lebih mengarahkan perijinan terlalu banyak, hambatan investasi, penyediaan lahan dan seterusnya," ujarnya. 

Sebelumnya mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo  memperkirakan hingga akhir tahun kuota BBM subsidi jebol hingga 1 juta KL. Kenaikan harga BBM menjadi satu satunya cara untuk mengendalikan kuota BBM yang jebol ini. (Baca: Tak Ada Alternatif Bagi Jokowi Selain Menaikkan Harga BBM)

Berdasarkan realisasi penggunaan BBM subsidi hingga 30 September 2014 mencapai 34,9 juta  KL. Angka tersebut naik 1,7 persen dibandingkan realisasi penyaluran pada periode yang sama pada 2013. Konsumsi premium tercatat 22,24 juta KL atau naik 1,9 persen dibanding kuartal III-2013. Sedangkan realisasi penyaluran solar mencapai 11,94 juta KL atau tumbuh 3,9 persen. (Baca: Akhir Tahun, Subsidi BBM Bisa Jebol 1 Juta Kiloliter)

Reporter: Rikawati, Arnold Sirait