KATADATA ? Salah satu isu yang diangkat presiden terpilih Joko Widodo di sektor energi adalah memberantas mafia minyak dan gas (migas). Alhasil Jokowi, panggilan akrab Gubernur DKI Jakarta itu, membutuhkan sosok menteri profesional yang berani dan memiliki integritas dalam menghadapi mafia-mafia ini.
Berdasarkan masukan dari kalangan profesional di industri migas, Katadata memperoleh sejumlah nama yang dinilai layak untuk menempati kursi panas tersebut. Sosok-sosok tersebut dinilai memiliki profesionalitas dan keberanian untuk membenahi sektor migas, termasuk mengatasi para mafia.
Kuntoro Mangkusubroto, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Nama Kuntoro diusulkan karena dia merupakan tokoh senior yang disegani di industri migas nasional.
Selain pernah menjabat sebagai menteri pertambangan dan energi pada era akhir pemerintahan Soeharto dan era BJ Habibie, dia juga pernah menjadi Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum periode 2009-2011.
Erry Riyana Hardjapamekas, merupakan mantan salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Direktur Utama PT Timah Tbk periode 1994-2002 tersebut juga dikenal sebagai sosok yang taat aturan dan target.
Rovicky Dwi Putrohari, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, menilai sosok seperti Erry Riyana dapat diandalkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang melilit industri migas nasional. ?Tapi Erry membutuhkan pembantu yang memahami sektor migas, mengingat pengalamannya lebih berkaitan dengan sektor mineral,? tuturnya.
Triharyo Indrawan Soesilo atau yang akrab dipanggil Hengki, saat ini menjabat sebagai Presiden & CEO Supreme Energy. Karirnya merentang selama 30 tahun. Anak mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Soesilo Soedarman ini pernah menjadi Presiden Direktur PT Rekayasa Industri dan Komisaris PT Pertamina.
Alumnus teknik kimia Institut Teknologi Bandung pada 1981 dan memperoleh master dari Universitas Arizona itu dikenal sebagai tokoh yang lurus. ?Pak Hengki itu seorang engineer untuk oil company dan beliau sangat straight orangnya. Yang penting beliau benar-benar bersih agar bisa selesaikan persoalan mafia,? kata Rovicky.
Sofyan Djalil, mantan menteri Badan Usaha Milik Negara juga salah satu nama yang diusulkan untuk mengisi kursi menteri ESDM. Sofyan dinilai telah berhasil melakukan reformasi di tubuh BUMN dengan menempatkan orang-orang yang pas untuk mengelola BUMN. Kemampuannya membenahi BUMN dinilai sebagai nilai plus untuk memperbaiki industri migas nasional.
Petrus Lelyemin