Pandemi Covid-19 Berpotensi Dorong Investasi Hijau di Indonesia

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kawasan hutan dapat dikembangkan untuk berbagai potensi, baik sumber daya kayu dan non kayu, melalui investasi hijau.
Penulis: Rizky Alika
10/6/2020, 15.11 WIB

Melalui hal tersebut, ada peluang investasi hijau. Salah satu model investasi hijau yang tengah dikembangkan ialah di area Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan mengoptimalisasi pemanfaaatan areal melalui model multiusaha. Pengembangan dilakukan tidak hanya pada hasil hutan kayu, tetapi juga melalui pengembangan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan.

Ketua Pengurus Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) Fitrian Ardiansyah mengatakan, investasi Hijau yang tahan terhadap krisis covid-19 harus bisa mengaitkan produksi petani dengan opsi pasar global dan lokal.

"Berikutnya, investasi harus menguatkan big data dan platform digital yang memudahkan pengaitan antara pasokan dan permintaan," ujar dia. "Platform digital tersebut dapat memotong rantai pasok dan memperjelas informasi yang diterima petani".

(Baca: Optimalisasi Hutan Desa untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal dan Melindungi Hutan)

Selain itu, investasi tersebut harus terus menguatkan kelembagaan petani sehingga petani bisa lebih sigap menghadapi wabah, dan guncangan pasar, serta berkomitmen dalam perlindungan lingkungan dan masyarakat.

Meski begitu, investor harus melihat komoditas yang lebih bisa diterima pasar. "Karena konsumen saat ini sepertinya akan lebih memilih produk yang lebih sehat dan higenis. Oleh karena itu, diversifikasi produk penting. Permasalahan logistik juga harus ditangani lantaran banyak gangguan di sektor tersebut," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika