Rupiah Menguat ke Rp 14.062 di Tengah Ancaman Gelombang Kedua Corona

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS. Meski pasar masih diselimuti kekhawatiran munculnya gelombang kedua virus corona nilai tukar rupiah mampu menguat 0,14% ke Rp 14.062 per dolar AS.
18/6/2020, 09.39 WIB

Nilai tukar rupiah menguat 0,14% ke level Rp 14.062 per dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini, Kamis (18/6). Penguatan mata uang Garuda terjadi di tengah peningkatan kekhawatiran gelombang kedua virus corona atau Covid-19.

Selain rupiah, beberapa mata uang Asia mencatatkan penguatan terhadap dolar AS, seperti yen Jepang, yang menguat 0,21%, dolar Taiwan menguat tipis 0,03%, rupee India 0,06%, dan ringgit Malaysia menguat 0,06%.

Namun, beberapa mata uang Asia lainnya tercatat melemah, seperti dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,01%, dolar Singapura melemah 0,08% dan won Korea Selatan melemah 0,1%.

Pelemahan nilai tukar juga terjadi pada peso Filipina, yuan Tiongkok dan baht Thailand. Ketiganya melemah masing-masing 0,01%, 0,08% dan 0,06% terhadap dolar AS.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, sentimen risk-off kembali meningkat di pasar keuangan global pada sesi perdagangan AS semalam, seiring dengan kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 di berbagai dunia.

"Sentimen risk-off mendorong dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama, kecuali aset safe haven," kata Josua kepada Katadata.co.id, Kamis (18/6).

(Baca: Konflik India-Tiongkok Mereda, Rupiah Menguat ke Rp 14.082 per Dolar)

Seperti diketahui, adanya kekhawatiran gelombang kedua pandemi corona membuat Tiongkok menutup sekolah di Beijing. Bahkan, lebih dari 1.200 penerbangan di Tiongkok dibatalkan kemarin.

Kemudian di Eropa, pabrik daging Jerman ditutup setelah ratusan pekerja terinfeksi Covid-19. Lalu, pemerintah Selandia Baru bersiap kembali memberlakukan karantina setelah muncul dua kasus positif, yang terkait dengan kedatangan pengunjung dari Inggris.

Selain dipengaruhi sentimen kekhawatiran gelombang kedua pandemi corona, pelaku pasar juga akan mencermati keputusan Bank Indonesia (BI) pada rapat dewan gubernur bulan ini.

"Bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan, dalam rangka mendukung momentum pertumbuhan agar membaik pada kuartal ketiga," ujarnya.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, Josua memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp 14.150-14.300 per dolar AS hingga penutupan sore ini.

(Baca: BI Diramal Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin)

Reporter: Agatha Olivia Victoria