Rupiah Melemah ke 14.265 per Dolar AS Akibat Aksi Ambil Untung

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Rupiah sore ini melemah bersama dengan mayoritas mata uang Asia.
30/6/2020, 17.15 WIB

Di sisi lain, Ady menilai rilis data Tiongkok yang membaik belum membuktikan pemulihan ekonomi yang merata. "Apalagi masih dibayangi gelombang kedua virus corona," ujarnya.

Peningkatan manufaktur Tiongkok terjadi di tengah pemulihan ekonomi Negeri Panda setelah pemerintah mencabut karantina wilayah atau lockdown dan meningkatkan investasi usai diterjang pandemi corona. Kendati demikian, ekspor produk Tiongkok tetap lemah karena krisis kesehatan global menyerang sebagian besar negara dunia.

(Baca: Normal Baru, Masa Berlaku Rapid Test dan PCR Diperpanjang 14 Hari)

Data Biro Statistik Nasional menunjukkan, Indeks Manajer Pembelian manufaktur Tiongkok pada Juni berada pada posisi 50,9. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan periode Mei yang masih 50,6 maupun di atas konsensus analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 50,4.

Sejalan dengan kenaikan indeks, Tiongkok juga mecatat percepatan ekspansi produksi yang ditandai dengan indeks 53,9 pada Juni dibandingkan 53,2 bulan sebelumnya. Total permintaan barang juga meningkat menjadi 51,4 dari 50,9 pada Mei.

Mayoritas berasal dari permintaan domestik, khusunya dari industri dari logam nonferro ke peralatan umum dan mesin listrik, sedangkan permintaan ekspor hingga kini masih terkontraksi, meskipun penurunannya lebih lambat.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria