Permintaan KPR Bersubsidi di BTN Naik 75% sejak Pelonggaran PSBB

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Ilustrasi, perumahan subsidi di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020). PT. Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN menyebut pelonggaran PSBB mampu mendorong permintaan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR bersubsidi.
2/7/2020, 19.25 WIB

Bahkan, ia meyakini, pertumbuhannya tak hanya di segmen KPR subdisi, melainkan juga KPR non-subsidi. "Per 29 Juni 2020, KPR nonsubsidi BTN tumbuh 30-40% dibandingkan Mei 2020. Artinya, pelonggaran PSBB disambut positif," ujarnya.

Adapun Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara menegaskan komitmen untuk menyalurkan kredit tiga kali lipat usai mendapatkan dana tambahan dari pemerintah. Ketua Himbara sekaligus Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengungkapkan bank BUMN siap menyalurkan kredit hingga Rp 90 triliun.

"Kami rapat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan kesiapan Himbara mengembangkan dana yang ditempatkan pemerintah," kata Sunarso.

Dari penempatan dana pemerintah senilai Rp 30 triliun, BRI dan PT Bank Mandiri Tbk akan mendapatkan dana masing-masing Rp 10 triliun. Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), masing-masing mendapat Rp 5 triliun.

Selain dari penempatan dana pemerintah, bank BUMN akan menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 60 triliun dari masyarakat. Sehingga, target penyaluran kredit sebesar 90 triliun bisa tercapai.

(Baca: Dapat Tambahan Kuota FLPP, BTN Optimistis Capai Target KPR Subdisdi)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria