Kuartal III Penentu Nasib Ekonomi RI, Jokowi: Tren Mulai Membaik

Katadata
Presiden Joko Widodo menyebut perekonomian Indonesia pada kuartal II 2020 akan negatif 4,3% hingga 5%.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
23/7/2020, 12.44 WIB

Ekonomi Indonesia diproyeksi terkontraksi pada kuartal II 2019 hingga mencapai 4,3%. Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia hanya memiliki waktu tiga bulan yakni pada Juli-Agustus untuk mengungkit kembali perekonomian. 

Jika tidak dilakukan, Jokowi menilai akan sulit untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di angka yang positif pada tahun ini.  "Kita berharap kuartal III ini ekonomi naik. Kalau enggak, saya enggak ngerti lagi, betapa akan lebih sulit kita," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7).

Namun demikian, Jokowi menyebut kinerja perekonomian di awal kuartal ketiga ini menunjukkan tren perbaikan. Konsumsi rumah tangga dan kegiatan ekspor-impor mulai terungkit. 

"Konsumsi Karena ada BLT Desa, ada bansos tunai, ada bansos sembako. Itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga," kata Jokowi.

Adapun data ekspor dan impor juga menunjukkan tren peningkatan pada Juni dibandingkan bulan sebelumnya. Jokowi juga menilai aktivitas ekspor pada Juli bertumbuh lebih baik. 

"Momentum-momentum ini jangan kita lewatkan," kata dia.

Di sisi lain, Jokowi meminta agar koperasi bisa segera memberikan pinjaman kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM. Jokowi mengatakan, pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir telah mengalokasikan dana tambahan untuk pembiayaan pinjaman sebesar Rp 1 triliun.

"Ini segera berikan kepada koperasi yang baik agar  diberikan kepada anggota-anggotanya, pelaku-pelaku usaha," kata Jokowi.

Sementara itu, sejumlah lembaga keuangan global memperkirakan ekonomi Indonesia masih akan negatif hingga kuartal ketiga, terlihat dalam databoks di bawah ini.

Reporter: Dimas Jarot Bayu