Serapan Anggaran Corona Baru 21%, Airlangga Pastikan Kuartal III Naik

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/wsj.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan penyerapan anggaran penanganan Covid-19 akan lebih baik pada kuartal III 2020.
5/8/2020, 16.45 WIB

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi anggaran penanganan Covid-19 hingga hari ini baru mencapai Rp 145,41 triliun atau 20,9% dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun memastikan serapan anggaran tersebut akan lebih baik pada kuartal ketiga tahun ini. 

Airlangga juga menyayangkan serapan anggaran yang kurang maksimal tersebut. Menurut dia, nggaran Covid-19 seharusnya dibelanjakan minimal Rp 200 triliun per kuartal sejak pandemi berlangsung. Kasus virus corona di Indonesia pertama kali ditemukan pada awal Maret 2020.

"Kami harapkan dalam kuartal III ini sudah bisa meningkat penyerapannya," kata Airlangga dalam konferensi virtual, Rabu (5/8).

Secara perinci, anggaran kesehatan baru digelontorkan Rp 6,3 triliun hingga saat ini atau 7,78% dari pagu Rp 87,55 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari insentif kesehatan pusat dan daerah Rp 1,7 triliun, santunan kematian tenaga kesehatn Rp 12,9 miliar, gugus tugas Covid-19 Rp 3,2 triliun, dan insnetif BM kesehatan Rp 1,4 triliun.

Kemudian, penyaluran anggaran perlindungan sosial sudah mencapai Rp 85,3 triliun atau 41,84% dari pagu Rp 203,91 triliun. Realisasi itu terdiri atas penyaluran program keluarga harapan RP 26,6 triliun, bantuan langsung tunai dan desa Rp 8,3 triliun, kartu sembaki Rp 25,5 triliun, program kartu prakerja Rp 2,4 triliun, bantuan sembako Jabodetabek Rp 2,9 triliun, bantuan tunai nonJabodetabek Rp 16,5 triliun, dan diskon listrik Rp 3,1 triliun.

Penyerapan anggaran sektoral dan  pemda tercatat sudah Rp 7,4 triliun yang diberikan untuk program padat karya kementerian dan lembaga Rp 7,4 triliun, dana insentif daerah pemulihan ekonomi Rp 13,4 miliar, dan dana alokasi khusus fisik Rp 1,5 miliar. Realisasi tersbeut sudah mencapai 6,98% dari pagu Rp 106,05 triliun.

Sementara itu, realisasi bantuan UMKM mencapai Rp 30,21 triliun, atau 24,5% dari pagu Rp 123,47 triliun. Penyaluran insentif usaha sudah mencapai Rp 16,2 triliun, atau 13,43% dari pagu Rp 120,61%. Adapun pembiayaan korporasi belum terealisasi hingga sekarang. Padahal, alokasi dana yang diberikan Rp 53,57 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria