Pasar Menanti Kelanjutan PSBB Jakarta, Rupiah Melemah 0,1%

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS (USD) di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Jakarta, Rabu (22/7/2020). Rupiah ditutup melemah 0,1% pada Kamis (13/8) seiring sikap investor menanti kebijakan PSBB DKI Jakarta.
Editor: Ekarina
13/8/2020, 18.19 WIB

"Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta harus berani mengambil keputusan yang tepat apakah akan memperpanjang atau mengehentikan, dan keduanya mempunyai konsekuensi masing-masing," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Kamis (13/8).

Ibrahim menilai, keputusan memperpanjang masa transisi PSBB akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang kemungkinan terkontraksi. Dengan demikian, Indonesia memasuki fase resesi teknikal karena selama dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonominya negatif. 

Namun, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah dari masa transisi PSBB menjadi masa new normal, maka akan berdampak positif terhadap perekonomian. Sehingga, kegiatan perekonomian akan kembali bergeliat dan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga akan lebih baik, meski hanya 0%.

Alhasil, pasar pun menurutnya tengah menanti keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di Ibu Kota. "DKI Jakarta jangan sampai membuat kesalahan fatal dalam mengambil keputusan tersebut karena akan berpengaruh terhadap masa depan ekonomi Indonesia," ujarnya.

Dalam perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan fluktuatif. Namun, rupiah berpotensi ditutup menguat tipis di level Rp 14.740-14.800 per dolar AS. Pergerakkan rupiah selama sepekan terakhir bisa dilihat dalam databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria