Daya Beli Masih Lesu, Indeks Harga Konsumen Agustus Deflasi Lagi 0,05%

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ilustrasi. Deflasi pada Agustus terutama disumbang oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan.
1/9/2020, 11.27 WIB

Badan Pusat Statistik mencatat indeks harga konsumen kembali mengalami deflasi pada Agustus mencapai 0,05%. Pada bulan Juli, IHK juga tercatat mengalami deflasi sebesar 0,01%. 

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan deflasi pada Agustus membuat tingkat inflasi secara keseluruhan tahun atau year to date hanya mencapai 0,93%. Sementara secara tahunan atau year on year, indeks harga konsumen pada Agustus masih mencatatkan inflasi sebesar 1,32%. 

"Dari 90 kota yang disurvei, 53 kota alami deflasi dan 37 kota alami inflasi. Deflasi tertinggi di Kupang 0,92%, sedangkan inflasi tertinggi di Meulaboh 0,88%," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/9). 

Suhariyanto menjelaskan, kelompok makanana, minuman, dan tembakau mengalami deflasi 0,86% dengan andil 0,22%. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga yakni daging ayam ras dengan andil 0,09%, bawang merah 0,07%, sedangkan tomat, telur ayam ras, jeruk, dab pisang masing masing 0,01%.

"Daging ayam ras mengalami penurunan harga di 83 kota dengan penurunan tertinggi di Tanjung Pandan mencapai  27% dan Tanjung Selor 23% Harga bawang merah turun di 90 kota dengan penurunan tertinggi di Tasikmalaya 32% dan Palangkaraya 30%," katanya. 

Kendati demikian,  masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang inflasi yaitu minyak goreng dan rokok kretek filter. Kedua komoditas ini masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,01%.

Halaman: