Jakarta Bakal PSBB Total Lagi, Rupiah Melemah Tembus Rp 14.800/US$

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah sempat dibuka menguat 0,21% ke level Rp 14.767 per dolar AS sebelum bergerak melemah dengan cepat ke posisi Rp 14.820 per dolar AS.
10/9/2020, 09.40 WIB

Nilai tukar rupiah pada pasar spot pagi ini, Kamis (10/9) sempat dibuka menguat 0,21% ke level Rp 14.767 per dolar AS. Namun, rupiah kemudian bergerak melemah seiring rencana DKI Jakarta kembali pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar total seperti awal masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bergerak menembus Rp 14.820 per dolar AS hingga pukul 09.35 WIB.

Sementara mayoritas mata uang Asia menguat pagi ini. Yen Jepang naik 0,01%, dolar Taiwan 0,28%, won Korea Selatan 0,29%, peso Filipina 0,13%, rupee India 0,07%, ringgit Malaysia 0,13%, dan baht Thailand 0,07%.

Sementara dolar Singapura melemah 0,04% dan yuan Tiongkok 0,06%. Dolar Hong Kong tak bergerak signifikan.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan isu pemberlakuan PSBB memberikan tekanan pada  rupiah. "Itu memberikan warning ke pasar bahwa situasi pandemi makin memburuk," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (10/9).

Di sisi lain, pasar masih mewaspadai isu hubungan AS dan Tiongkok yang memanas dan penghentian sementara pengujian vaksin AstraZeneca tahap ketiga. Kedua isu ini bisa menekan pergerakan aset berisiko kembali.

Namun, Tjendra mengungkapkan bahwa dolar AS mendapatkan tekanan semalam. Hal tersebut karena optimisme pasar terhadap outlook ekonomi Eropa yang akan disampaikan oleh Bank Sentral Eropa malam ini.

Dengan demikian, nilai tukar regional termasuk rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS dengan kondisi tersebut. Selain itu aset berisiko seperti indeks saham terlihat positif pagi ini.

Indeks saham AS berbalik menguat semalam, setelah mengalami kejatuhan yang dalam sehari sebelumnya. "Ini memberikan sentimen positif ke indeks saham Asia pagi ini," ujarnya.

Ia pun memperkirakan rupiah hari ini bergerak pada rentang Rp 14.700-14.850 per dolar AS.

Sementara itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penyebaran pandemi virus corona di Indonesia terus mengkhawatirkan, terutama di DKI Jakarta. Ia pun tak heran dengan langkah yang ditempuh oleh Gubernur Anies Baswedan.

"Walaupun kondisi keuangan yang terus menipis akibat masa transisi-PSBB yang terus di perpanjang," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id pada waktu yang berlainan.

Adapun pada perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan berfluktuatif dan ditutup melemah antara 20-60 point dengan pergerakan di rentang Rp 14.750-14.850 per dolar AS.

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginjak rem darurat dengan mencabut kebijakan PSBB transisi dan memberlakukan kembali PSBB total. Anies kembali memberlakukan PSBB karena saat ini kasus Covid-19 di Jakarta terus bertambah.

Saat ini angka rataan kasus positif Covid-19 di Jakarta adalah 13,2% atau di atas ketentuan aman Organisasi Kesehatan Dunia di bawah angka 5%. Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, kasus aktif di Jakarta yang masih dirawat atau diisolasi sampai Rabu (9/9) sebanyak 11.245. Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 49.837 kasus, sementara 37.245 orang dinyatakan sembuh dan total 1.347 orang meninggal dunia.

Anies menjelaskan terdapat tiga indikator yang menunjukkan kondisi darurat yaitu tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus, serta tingkat kasus positif di Jakarta. Pemberlakuan kembali PSBB yang diperketat ini mulai 14 September 2020 namun belum diketahui kapan berakhirnya.

Sementara itu, total kasus secara nasional pada Rabu (9/9) bertambah 3.307 kasus sehingga total kini mencapai  203.342 kasus. Sebanyak  145.200 pasien dinyatakan sembuh dan 8.336 orang meninggal dunia.

Reporter: Agatha Olivia Victoria