Investasi Tiongkok ke Indonesia Diprediksi Semakin Besar

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Kerja sama dan invetasi Tiongkok ke Indonesia diprediksi akan meningkat dalam waktu dekat, termasuk di bidang infrastruktur, kesehatan, ekonomi digital, dan sumber daya alam.
Penulis: Sorta Tobing
12/10/2020, 17.21 WIB

Yang teranyar adalah kerja sama People’s Bank of China dan Bank Indonesia. Bank sentral kedua negara sepakat pembentukan kerangka kerja sama mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan bilateral dan investasi lansung. Langkah ini dapat mengubah peta perdagangan global yang selama ini didominasi dolar Amerika Serikat.

Luhut Bertemu Menlu Tiongkok

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok Wang Yi baru saja mengadakan pertemuan di Beijing pada akhir pekan kemarin. Keduanya sepakat terus meningkatkan kerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Salah satunya, terkait penyediaan vaksin virus corona. “Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama ini supaya Indonesia dapat menjadi pusat produksi vaksin di Kawasan Asia Tenggara,” kata Wang.

Kesepakatan lainnya adalah di bidang perdagangan, investasi, kesehatan, pendidikan dan riset, e-commerce, kecerdasan buatan serta pertukaran budaya. Beijing akan menindaklanjuti permohonan  untuk meningkatkan akses pasar buah tropis, produk perikanan, sarang burung walet serta penambahan impor batu bara dari Indonesia.

Tiongkok juga akan ikut mendorong keterlibatan perguruan tinggi negaranya dalam pengembangan Pusat Konservasi, Penelitian dan Inovasi Tanaman Obat Tiongkok-Indonesai di Humbang Hasuduta, Sumatera Utara.

Lalu, keduanya juga menindaklanjuti kerja sama investasi bertajuk Two Countries Twin Parks. Pemerintah RI telah menyediakan lokasi di Bintan, Kepulauan Riau, seluas 4 ribu hektare dengan infrastruktur pendukung. Konsep ini juga rencananya dikembangkan di dua kawasan industri lainnya, Batang dan Aviarna Semarang, Jawa Tengah.

Halaman:
Reporter: Febrina Ratna Iskana