IMF Ramal Ekonomi RI Lebih Buruk Minus 1,5%, Tahun Depan Melesat 6,1%

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. IMF memperkirakan ekonomi Indonesia tahun depan tumbuh 6,1%.
14/10/2020, 10.53 WIB

IMF turut memproyeksikan 90 juta orang akan jatuh dalam kemiskinan ekstrim akibat pandemi. Selain itu, penutupan sekolah selama pandemi menimbulkan tantangan baru yang signifikan dapat memperlambat akumulasi modal manusia.

Untuk tahun depan, IMF memproyeksi pertumbuhan global diproyeksikan 5,2%. Namun, ekonomi global diperkirakan akan melambat secara bertahap 3,5% dalam jangka menengah.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2020 diprediksi berada di antara minus 2% hingga 1%. Namun, perekonomian akan mulai memasuki masa pemulihan pada 2021 dan tumbuh 4,4%.

Perbaikan tersebut dengan asumsi kurva infeksi Covid-19 sudah menunjukkan perlambatan disertai prospek penemuan dan produksi vaksin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini  negatif 0,6% hingga 1,7%. Ini karena ada kemungkinan pertumbuhan negatif masih akan berlangsung pada kuartal IV 2020.  "Namun akan kami usahakan bisa mendekati positif atau 0%," ujar Sri Mulyani pada bulan lalu. 

Dia memerinci, konsumsi rumah tangga seluruh tahun kemungkinan berada di antara negatif 1% hingga 2,1% , konsumsi pemerintah masih bisa bertumbuh 0,6% hingga 4,8%, PMTB kontraksi 4,4% hingga 5,6%. Lalu, ekspor minus 5,5% hingga 9%, dan impor terkontraksi 11,7% hingga 17,2%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria