Sri Mulyani Pangkas Lagi Proyeksi Ekonomi Tahun Ini Jadi Negatif 2,2%

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebut pemangkasan proyeksi ekonomi sejalan dengan ramalan berbagai lembaga internasional.
21/12/2020, 14.48 WIB

Sri Mulyani mengatakan bahwa pemangkasan proyeksi tersebut juga sejalan dengan ramalan berbagai lembaga internasional. "Karena adanya dinamika Covid-19 hampir semua institusi tidak bisa memprediksi secara akurat bagaimana pandemi mempengaruhi sebuah negara," kata dia.

Kendati demikian, ia masih optimistis perekonomian RI akan tumbuh 5% pada tahun depan. Perkiraan tersebut bergantung pada proses vaksinasi dan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menuturkan bahwa proyeksi pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebelumnya memang terlalu tinggi. "Bukan karena apa-apa memang tidak realistis," kata Piter kepada Katadata.co.id, Senin (21/12).

Di tengah pandemi yang masih menjangkit, pertumbuhan ekonomi positif tidak bisa diharapkan. Konsumsi dan investasi pasti menurun sehingga tidak mungkin perekonomian positif.

Sebelumnya, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi negatif 2,2% dari proyeksi sebelumnya negatif 1,6% pada September. Ekonomi Indonesia akan membaik pada tahun depan dan menguat pada 2022 dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,4% dan 4,8%.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn menjelaskan, perkiraan pada tahun ini mencerminkan pemulihan yang lebih lemah karena pembatasan mobilitas dan jarak sosial yang masih akan terus ada di tengah meningkatnya kasus Covid-19. Namun, Bank Dunia memperkirakan ekonomi akan membaik pada tahun depan dan menguat pada 2022.

"Hal ini didasarkan pada pembukaan ekonomi secara perlahan pada tahun ini diikuti lebih lanjut dan dilonggarkannya pembatasan sosial sepanjang 2022," katanya dalam Indonesia Economy Prospects-December 2020 Edition.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria