Airlangga Optimistis Vaksin Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 5% Tahun Ini

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/wsj.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan ekonomi pada tahun ini minus 2,2% hingga minus 0,9%.
5/1/2021, 12.46 WIB

Selanjutnya, Indeks Harga Saham Gabungan yang sudah kembali ke level 6.100 sehingga timbul optimisme positif. Nilai tukar rupiah turut menguat ke level Rp 13.890 per dolar AS pada 4 Januari 2021.

Purchasing Managers Index  Manufaktur RI sudah mencapai level 51,3 dan terus konsisten. Kontainer di Indonesia mulai sulit didapat yang menandakan ekspor terus mengalami pelonjakan.  “Dasar-dasar ini cukup kuat secara fundamental untuk mengatakan bahwa ekonomi kita pada tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.” ujar Airlangga.

Saat ini terdapat pula kenaikan harga-harga komoditas yang menjadi andalan Indonesia seperti kelapa sawit, nikel, tembaga, batubara, dan emas yang relatif tinggi. Komoditas tersebut jika didorong dengan hilirisasi yang baik maka bisa menjadi pengungkit perekonomian.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan vaksin tidak dapat menjadi faktor tunggal menghentikan pandemi. "Apalagi jika diharapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Piter kepada Katadata.co.id, Selasa (5/1).

Meski begitu, terdapat harapan pandemi bisa berakhir lebih cepat dengan adanya vaksin. Di sisi lain, kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak tetap harus berjalan.  Pemerintah juga harus meyakinkan berbagai program bantuan kepada masyarakat dan dunia usaha dapat terealisasi secara maksimal.

Ia memperkirakan ekonomi baru pulih jika pandemi berakhir. Meski pandemi berakhir pada 2021, menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak mungkin ada di kisaran 5%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria