Imbal Hasil Obligasi AS Melonjak, Rupiah Anjlok ke 14.557 per Dolar AS

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.
31/3/2021, 10.18 WIB

Dari dalam negeri, Ahmad memperkirakan, rupiah  akan terbebani tingginya permintaan valas korporasi. "Permintaan untuk kewajiban pembayaran dividen, utang jatuh tempo, dan sebagainya jelang akhir kuartal I ini," katanya.

Kurs rupiah akan melemah hingga penutupan hari ini dan bergerak pada rentang support Rp 14.400 dan resisten Rp 14.500 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menyebutkan bahwa tekanan eksternal memang masih sangat tinggi terhadap rupiah. "Tekanan berasal dari kenaikan yield surat utang AS, stimulus fiskal negeri tersebut, dan margin calls issue," kata Reny kepada Katadata.co.id, Rabu (31/3).

Sementara dari domestik, pasar masih menanti rilis data inflasi besok. Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp 14.443-14.505 per dolar AS.

Survei pemantauan harga Bank Indonesia pada minggu keempat Maret 2021 memperkirakan inflasi bulan ini sebesar 0,08% jika dibandingkan Februari 2021. Dengan perkembangan tersebut, prediksi inflasi Maret 2021 secara tahun kalender sebesar 0,44% dan secara tahunan sebesar 1,36%.

Penyumbang utama inflasi Maret 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,04% secara bulanan, bawang merah 0,03%, serta tomat dan ikan mas masing-masing sebesar 0,01%. Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain cabai merah dan emas perhiasan 0,03%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria